Artikel Ilmiah: Sensasi, Persepsi, dan Atensi

Nisa Puspita/15410139/ Psikologi Kognitif D

  Minggu pagi, Fayad dan ayahnya pergi ke taman bermain, untuk melihat sirkus. Sesampainya di pertunjukan sirkus, fayad melihat anjing laut, lumba-lumba, dan juga seorang pemain sirkus. Pemain sirkus itu sangat handal saat bermain dengan lumba-lumba dan anjing laut, mereka bisa melakukan atraksi yang membuat Fayad tidak berhenti bertepuk tangan. Fayad terkagum dan menganggap mereka sangat hebat dan berbakat, karena mereka berhasil melakukan semua atraksi itu tanpa adanya kesalahan. Dari semua atraksi yang Fayad saksikan ia sangat terkesan dan tertarik dengan adegan lumba-lumba yang berhasil melompati lingkaran api tanpa terluka sedikitpun.
  Saya sengaja membuatkan cerita sederhana diatas, agar lebih mudah memahami materi mengenai sensasi, persepsi, dan atensi.
  1. Sensasi
  Menurut Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakmat, 1994) menyebut sensasi sebagai pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian variabel, simbolis, atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan alat indra.
  Jika kita kaitkan dengan cerita di atas maka keadaan Fayad melihat anjing laut, lumba-lumba dan seorang pemain sirkus inilah yang disebut sensasi.
  1. Persepsi
 Pengertian persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya, penglihat, pendengar, peraba, dan perasa (Walgito, 2010:102).
 Jika dikaitkan dengan cerita di atas maka Fayad terkagum dan menganggap mereka sangat hebat dan berbakat, karena mereka berhasil melakukan semua atraksi itu tanpa adanya kesalahan Inilah yang disebut persepsi.

  1. Atensi
 Pengertian atensi adalah perhatian atau pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia.informasi didapatkan dari pengindraan ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efesiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsangan tertentu (Wikipedia, 2016).
   Jika dikaitkan dengan ceritadi atas maka Dari semua atraksi yang Fayad saksikan ia sangat terkesan dan tertarik dengan adegan lumba-lumba yang berhasil melompati lingkaran api tanpa terluka sedikitpun inilah yang disebut dengan atensi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IPB Part 4 : Transportasi Umum dari Bandara Soekarno Menuju Kampus IPB

IPB Part 1 : TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA (TPB)

IPB Part 2 : ASRAMA